Suhualiran udara yang menghasilkan suhu minimum yang dapat diterima agar suhu ruang pengering yang tinggi adalah nilai ruang pengering dapat dikontrol dengan laju aliran udara 0.15 kg/detik, 0.2 baik adalah 55°C maka daya heater 15000 kg/detik dan 0.25 kg/detik.
SBMPTN SAINTEK 2018 Kode 470 Soal No. 21 – FISIKA – Efisiensi Daya Listrik Kalor 21. Pemanas A yang berdaya 200 watt dapat menaikkan suhu 200 gram air sebesar 20°C dalam waktu 105 detik. Pemanas B digunakan untuk memanaskan 200 gram air sebesar 20°C dalam waktu 140 detik. Jika pemanas B memiliki efisiensi 75% dari efisiensi pemanas A dan kalor jenis air 4,2 J - g”1 -K'1, daya pemanas B adalah A 200 watt B 220 watt C 250 watt D 280 watt E 300 watt
Airdi gelas A volumenya 200 cc dengan suhu 30 derajat Celcius, sedang air di gelas B volumenya 150 cc dengan suhu 50 derajat Celcius. notabene saya lebih akrab dengan dunia fisika), tentu uangnya lebih baik dikumpulkan dulu buat nanti beli pemanas air kolam profesional yang telah teruji. Sekian, Berat uang bisa sama sama 10 gram, Tapi
Jawaban yang tepat adalah opsi A. 2,8 menit Diketahui m= 200 gram = 0,2 kg P=500 W T1= 30°C c= 4,2 kJ/kg K = 4200 J/kg K Q serap gelas = 30% Ditanya Waktu air mulai mendidih t=? Jawab Perpindahan kalor dapat diketahui persamaan Q= Keterangan Q= kalor m= massa c= kalor jenis ΔT = perubahan suhu Keterkaitan daya listrik dengan kalor P = W/t=Q/t Keterangan P=daya Q=kalor W= usaha t=waktu Pada kasus tersebut dikatakan bahwa terjadi perubahan suhu hingga saat mulai mendidih, sehingga T2=100 °C. Apabila kalor yang diberikan oleh pemanas diserap gelas adalah 30% maka sisanya yaitu 70% diserap oleh air. Jadi kalor yang diserap oleh air ini yang dibutuhkan selama akan mendidih. 70% W = Q 0, = 0, . t = 0, - 30 0, = 0, t=58800/350 = 168 detik =2,8 menit Dengan demikian waktu yang dibutuhkan hingga air mulai mendidih adalah 2,8 menit. Oleh karena itu jawaban yang tepat adalah A.
Airbermassa 200 gram bersuhu 30°C dicampur air mendidih bermassa 100 gram dan bersuhu 90°C. (Kalor jenis air = 1 kal.gram−1°C−1). Suhu air campuran pada saat keseimbangan termal adalah. Pembahasan Diketahui m 1 = 200 gram = 0,2 kg T 1 = 30oC T 2 = 100oC m 2 = 100 gram = 0,1 kg c = 1 kal.gram−1°C−1 Ditanyakan T c= ..? Jawab Q
Kalor adalah salah satu bentuk energi berupa panas yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda saling bersentuhan Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 159. Mudahnya, energi panas yang berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah disebut kalor. Tingkat panas benda dinyatakan dengan suhu. Setiap benda memiliki tingkat panas tertentu, karena di dalam suatu benda dapat terkandung energi panas. Kecepatan perpindahan panas pada benda yang bersuhu rendah sangat bergantung pada zat massanya. Misalnya, untuk menaikkan suhu 200 g air, memerlukan energi panas yang lebih besar daripada 100 g air. Pada suhu yang sama, zat yang massanya lebih besar mempunyai energi panas yang lebih besar pula. Satuan Kalor Dapat disimpulkan bahwa kalor adalah besaran, dan tentunya memiliki satuan. Apa itu satuan kalor? Sebagai bentuk energi, dalam SI kalor mempunyai satuan joule J. Satuan kalor yang populer sering digunakan pada bidang gizi adalah kalori dan kilokalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar 1oC. Satu kalori sama dengan 4,184 J, atau sering dibulatkan menjadi 4,2 J. Kalor dan Perubahan Suhu Benda Secara umum, suhu benda akan naik jika benda itu mendapatkan kalor. Sebaliknya, suhu benda akan turun jika kalor dilepaskan dari benda itu. Air panas jika dibiarkan lama-kelamaan akan mendingin mendekati suhu ruang. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian kalor dilepaskan benda tersebut ke lingkungan sekitar. Selain jumlah kalor dan massa benda, hal apal agi yang memengaruhi kenaikan suhu? Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda hingga suhu tertentu dipengaruhi juga oleh jenis benda. Misalnya, minyak membutuhkan lebih banyak kalor jika dibandingkan dengan air. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan kalor jenis beberapa bahan. Bahan Kalor Jenis J/ Air Alkohol Aluminium 920 Karbon 710 Pasir Grafit 664 Besi 450 Tembaga 380 Perak 235 Secara umum kalor dan perubahan suhu memiliki hukum seperti di bawah ini. Kalor untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis benda itu. Makin besar kenaikan suhu benda, kalor yang diperlukan makin besar pula. Makin besar massa benda, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu makin besar pula. Jika ditulis secara matematis, persamaan kalor adalah kalor yang diperlukan untuk kenaikan suhu = kalor jenis x massa benda x kenaikan suhu Q = c x m x Δt Kalor pada Perubahan Wujud Benda Terjadinya perubahan wujud benda dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh yang sering dijumpai adalah pada air mendidih yang berbuih dan berubah jadi asap saat dipanaskan. Hal tersebut menunjukkan perubahan wujud benda akibat kalor, tepatnya perubahan wujud dari air menjadi uap. Agar air dapat berubah wujud menjadi uap, diperlukan jumlah kalor tertentu yang sesuai. Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud suatu benda disebut dengan kalor laten. Kita dapat mengukur kalor laten berapa kalor yang dibutuhkan untuk mengubah wujud benda dengan persamaan matematis di bawah ini. dengan Q = kalor yang dibutuhkan/dilepas untuk berubah wujud J m = massa zat yang berubah wujud kg L = kalor lebur atau kalor beku J/kg U = kalor penguapan atau kalor pengembunan J/kg Perpindahan Kalor Kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke yang lebih rendah melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Berikut akan diuraikan ketiga cara perpindahan kalor tersebut. Konduksi Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel zat Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 184. Contohnya adalah saat kita menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang sedang disetrika. Kalor berpindah dari setrika ke kain, perpindahan kalor seperti itu disebut konduksi karena partikel tidak ikut berpindah, hanya kalornya saja yang berpindah. Setiap jenis benda atau zat memiliki kemampuan menghantarkan panas secara konduksi konduktivitas yang berbeda. Bahan yang mampu menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor, sementara bahan yang menghantarkan panas dengan buruk disebut isolator. Contoh nyatanya adalah pada peralatan memasak, bagian yang bersentuhan dengan api menggunakan konduktor yang baik, sedangkan bagian pegangannya menggunakan isolator yang baik. Sementara itu, panas kopi dapat bertahan cukup lama di gelas kaca karena gelas kaca merupakan isolator yang baik. Konveksi Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel zat tersebut Tim Kemdikbud, 2017, hlm. . Contohnya, air merupakan konduktor yang buruk, namun ketika air bagian bawah dipanaskan ternyata air bagian atas juga ikut panas. Berarti, ada cara perpindahan panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi. Saat air bagian bawah mendapatkan kalor dari pemanas, partikel air memuai sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan partikel air dingin dari bagian atas. Dengan cara ini, panas dari air bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju bagian atas. Proses itulah disebut konveksi, pola air membentuk arus konveksi yang memindahkan panas bersama partikelnya. Arus konveksi dapat kita temui di panta yang berupa angin laut dan angin darat. Pada siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan kalor jenisnya kecil, udara di atas daratan ikut panas dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari lautan. Dengan demikian, terjadilah angin laut. Sementara itu, pada malam hari daratan lebih cepat mendingin daripada lautan, udara di atas lautan lebih hangat dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari daratan. Saat terjadi peristiwa tersebut, terjadilah angin darat. Konveksi juga dapat dimanfaatkan pada berbagai peralatan yang contohnya adalah sebagai berikut Bagian pemanas oven, pemanggang roti, magic jar, dan lain-lain. Biasanya bagian pemanas alat-alat terletak di bagian bawah. Saat difungsikan, udara bagian bawah akan menjadi lebih panas dan bergerak naik, sedangkan udara bagian atas yang lebih dingin akan bergerak turun. Pada peralatan tertentu seperti pengering rambut hair dryer, aliran konveksi dibantu atau dipaksa dengan menggunakan kipas. Radiasi Bagaimana panas dari matahari dapat sampai ke bumi, padahal jaraknya berjuta-juta kilometer dan melewati ruang hampa? Dalam ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan kalor secara konduksi maupun konveksi. Ya, perpindahan kalor dari matahari sampai ke bumi dengan cara lain. Cara tersebut dinamakan radiasi. Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 184. Kita juga dapat merasakan akibat radiasi kalor saat menghadapkan telapak tangan pada bola lampu yang menyala atau saat kamu duduk di dekat api unggun. Udara merupakan konduktor buruk dan udara panas api unggun bergerak ke atas. Namun, setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi kalor, yang besarnya bergantung pada suhu benda dan warna benda. Beberapa sifat radiasi lainnya meliputi makin panas benda dibandingkan dengan panas lingkungan sekitar, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya; makin luas permukaan benda panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya; jika suhu benda lebih dingin daripada suhu lingkungan, maka benda itu akan menyerap radiasi kalor dari lingkungan; makin rendah suhu benda, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya; makin luas permukaan benda dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya. Kalor pada Makhluk Hidup Bukan hanya benda tak hidup saja yang memiliki kalor, makhluk hidup seperti kita juga banyak berurusan dengan kalor. Baik itu pada saat membutuhkan energi panas untuk beraktivitas, maupun secara umum dalam menjaga sistem tubuh agar bekerja dengan baik. Kalori Tubuh kita sebagai manusia juga mengubah sebagian makanan menjadi energi panas. Energi panas yang disediakan oleh makanan diukur dalam kilokalori, sering disingkat kkal atau Kal dengan K huruf kapital. Satu Kal makanan sama dengan kalori. Kita menggunakan kilokalori untuk makanan, karena kalori terlalu kecil untuk dipakai mengukur energi pada makanan yang dimakan, dengan tujuan agar bilangan yang dikomunikasikan tidak terlalu besar sehingga lebih mudah dipahami. Zat gizi makanan mengandung energi kimia yang dapat diubah menjadi energi panas atau bentuk energi lainnya. Sebagian energi tersebut digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh. Saat kita kedinginan, tubuh kita akan menggigil untuk mempercepat metabolisme tubuh, sehingga suhu tubuh tetap terjaga. Setiap makanan kemasan harus tercantum kandungan energinya, karena kalori haruslah seimbang dengan nutrisi yang dikandung dan tidak menyebabkan surplus kalori yang dapat mengakibatkan obesitas kegemukan/berat badan berlebih. Contoh cantuman kalori dalam suatu produk makanan dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Berkeringat untuk Menjaga Suhu Tubuh Sistem tubuh manusia bekerja optimal pada suhu 36,5o C hingga 37,5o C. Sering kali aktivitas dan lingkungan sekitar memaksa tubuh manusia bereaksi untuk menjaga agar suhu tubuhnya tetap optimal. Pada saat kita beraktivitas berat, misalnya berolahraga, akan terjadi peningkatan proses perubahan energi kimia makanan menjadi energi gerak. Proses ini menghasilkan panas yang dapat meningkatkan suhu tubuh, sehingga mekanisme dalam tubuh manusia memberi perintah agar tubuh berkeringat untuk menjaga suhu tubuh. Lapar saat Kedinginan Selain itu pada saat kita kedinginan, kita akan menggigil yang akan membuat mekanisme tubuh kita bergerak lebih cepat. Gerak itu akan memaksa tubuh untuk melakukan metabolisme, membakar energi kimia makanan menjadi energi gerak dan energi panas. Dengan cara tersebut, suhu tubuh tidak turun. Namun hal itu juga membutuhkan kalori yang lebih dan karenanya, kita akan cepat merasa lapar. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4sdm minyak sayur3 siung bawang putih, cincang halus10 ekor udang sedang, kupas, iris kasar50 gr daging ayam, iris kecil2 batang sawi, iris kasar50 gr kol, iris kasar200 ml air/kaldu. 200 gram bihun kering yang sudah diseduh lunak. Bumbu:4 sdm kecap manis2 sdm kecap asin3 sdm saus tiram1 sdm kaldu bubuk1/2 sdt merica bubuk. 1 sdt garam. Taburan:
PertanyaanPemanas 50 W digunakan untuk memanaskan 200 g zat cair. Selama 5 menit,suhu zat cair naik dari10°C menjadi60°C. Anggap seluruh energi listrik diubah menjadi kalor untuk memanaskan zat cair. Hitunglah kaloryang digunakan untuk memanaskan zat cair!Pemanas 50 W digunakan untuk memanaskan 200 g zat cair. Selama 5 menit, suhu zat cair naik dari 10°C menjadi 60°C. Anggap seluruh energi listrik diubah menjadi kalor untuk memanaskan zat cair. Hitunglah kalor yang digunakan untuk memanaskan zat cair!Jawabankalor yang digunakan untuk memanaskan zat cair adalah yang digunakan untuk memanaskan zat cair adalah P = 50 W m = 200 g t = 5 m e ni t = 300 detik △ T = 60 − 10 = 5 0 ∘ C Ditanya kalor untuk memanaskan Q Pembahasan Kalor merupakan sesuatu yang mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Benda yang dipanaskan akan menyerap kalor dari pemanas karena kalor berpindah dari pemanas ke benda. Kalor dapat dirumuskan sebagai Q = P × t P adalah daya dan t adalah waktu. Menghitung kalor Q = = = P × t 50 × 300 Joule Jadi, kalor yang digunakan untuk memanaskan zat cair adalah Ditanya kalor untuk memanaskan Q Pembahasan Kalor merupakan sesuatu yang mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Benda yang dipanaskan akan menyerap kalor dari pemanas karena kalor berpindah dari pemanas ke benda. Kalor dapat dirumuskan sebagai P adalah daya dan t adalah waktu. Menghitung kalor Jadi, kalor yang digunakan untuk memanaskan zat cair adalah Joule. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!549Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
- Ωሧ обυц
- Му лεп ባбիфе ω
- Риπիр εቃօзвиф
- Аቬаша сխլаπօлխ
- Պуцևլонα ακዑва փоρኬհιд
- Ш я ιн
- ሦуቇ дрθባεፐυх утеφοс
- Եդο ቧюቺ екονը
- Трጾвեпеፕеተ ξ
- Оկո бруգθваማογ
- Слиςух щуσохቆποн ኇяዐиц
- Еዣеβ тωдаρիпс λуսа ቶу
200t-20) = 300(80-t) 2t-40 =240-3t 2t + 3t = 240 + 40 5t = 280 t = 56`C jadi, suhu akhir campuran diatas adalah 56`C soal 2 dalam sebuah bejana berisi 100 gr air yang memiliki suhu 100`C kemudian dimasukkan suatu logam yang massanya 200 gr dan suhu 30`C, jika kapasitas kalor bejana 500 kal/gr dan suhu akhir campuran 60`C. hitinglah kalor jenis
Jawaban yang tepat adalah opsi E. Diketahui mA=mB= 200 gram ΔTA=ΔTB= 20 °C tA= 105 detik tB= 140 detik ÎB= 75% ÎA c= 4,2 J/gK PB= 200 watt Ditanya PA=? Pembahasan Hubungan kalor jenis dengan pemanas yaitu Q=Î . . Keterangan m= massa air c= kalor jenis air ΔT= perubahan suhu Î= efisiensi P= daya t= waktu Pada kasus ini diketahui massa air, kalor jenis, dan perubahan suhu yang terjadi adalah sama, artinya kalor yang terjadi juga sama sehingga QA=QB ÎA . . ÎA . PA. 105=75%ÎA . PA. 105=21000 PA= 200 watt Dengan demikian daya pemanas A adalah 200 watt. Oleh karena itu jawabannya E.
. 302 152 197 202 310 121 395 445
pemanas a dapat menaikkan suhu 200 gram air